Megawati, Tokoh Wanita Pengubah Dunia



 Megawati sejajar dengan tokoh politik bertangan Besi Mantan PM Inggris Margaret Tatcher

Megawati merupakan satu-satunya wanita yang berhasil mencapai puncak kepemimpinan di Indonesia, menjadi Presiden. Walaupun banyak tokoh wanita, yang barangkali lebih cerdas dari Megawati, tetapi sampai saat ini belum ada yang dapat menandingi ‘kehebatan’ Megawati mencapai klimax kepemimpinan.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk membesar-besarkan Megawati, karena dalam faktanya pun saya bukan kader PDI-P dan bukan pula simpatisan apalagi pengagum Megawati, kalo sama bapaknya sih Emang iya, Kagum Berat hehehe…

Kebesaran dan keperkasaan megawati sebagai pengubah dunia mendekati objektif saat saya menemukan sebuah buku tentang/ berjudul “Wanita-wanita Pengubah Dunia”. Megawati termasuk ke dalam salah satu wanita pengubah dunia tersebut. Walaupun di tempatkan di urutan terakhir, tetapi bukan berarti ia tidak punya kelebihan dibandingkan dengan wanita lainnya. Dan setelah saya telusuri bagian-bagian buku tersebut, saya melihat lebih pada urutan klimax saat ia menjadi Presiden, pada millennium ke 3 atau abad 21. Urutan pertama adalah Cleopatra yang memang lahir belasan abad yang lalu.

Kebesaran dan keperkasaan Megawati diantara para politikus dunia, sekelas dengan Margaret Thatcher Mantan PM Inggris beberapa periode lamanya dan Benazir Bhuto yang beberapa kali menjadi Perdana Menteri Pakistan yang digulingkan juga beberapa kali hingga akhirnya tewas dibunuh.

Buku ini ditulis oleh Rosalind Horton, Direktur Kemitraan Cambridge Editorial yang didirikan pada tahun 2004 oleh Rosalind Horton dan Sally Simmons. Ia menulis bersama Sally Simmons yang merupakan seorang Komunikolog professional dengan keahlian dalam manajemen proyek, mengedit, menulis dan pemasaran strategis. Sally Simmons juga seorang penulis dan spesialis editor diri dalam penelitian komplementer dan teks akademis.

Salah satu alasan kenapa Megawati dijadikan sebagai salah satu dari 100 tokoh wanita pengubah dunia adalah karena konsistensi dan komitmennya yang kuat dan gigih untuk tetap memilih sebagai oposisi pada masa pemerintahan Orde Baru. Ia rela diasingkan pada masa rezim Orde Baru tersebut hingga akhirnya ia dapat memenangkan perjuangan kala reformasi terjadi. Ia merupakan salah satu tokoh kunci dari reformasi. Dalam buku tersebut pun saya sekilas membaca bahwa Megawati adalah tokoh sebenarnya dari gerakan reformasi dibandingkan Amin Rais yang disebut-sebut sebagai tokoh reformasi bak pahlawan kesiangan (maaf pak Amin, ini bukan kata saya).

Salah satu kutipan yang terdapat dalam buku tersebut, yang menguatkan karakter sebagai politikus oposan adalah,”Saya takkan cape-cape melangkah sampai sejauh ini hanya untuk mundur,”. Artinya bahwa sekali layar terkembang pantang surut mundur ke belakang. Ia begitu teguh, tegar dan kuat. Kita dapat melihat bagaimana sikap megawati saat ini. Ia tidak akan menjilat ludahnya sendiri. Walaupun kadang dinilai kekanak-kanakan tetapi sikapnya tetap tak berubah dan tidak gampang diiming-imingi. Begitupun para pendukungnya tetap konsisten untuk tidak bergabung di pemerintahan.

Ia ibarat jelmaan Ayahnya Soekarno yang berani menentang kepada lawan politiknya, menentang ketidakberesan terhadap kelompok dan bangsanya.

0 comments:

Post a Comment