Laksamana Wanita Pertama Dunia




 Keumalahayati adalah sosok yang lahir era abad 16 akhir (1585-1604) di wilayah yang dulu disebut Darud donya darussalam (yang dipimpin oleh sultan mansyur syah) beliau adalah putri dari seorang laksamana (mahmud syah) dan disekolahkan dipendidikan militer bahari oleh sang ayah.

Karir keumalahayati dimulai dari prajurit, dan dikarenakan akan kecemerlangan kemampuannya. Keumalahayati sampai pada jabatan Panglima barisan pengawal khusus kerajaan, juga menjabat Panglima rahasia dan Panglima protokol, lalu di puncak karirnya beliau menjabat Panglima armada selat malaka dan Panglima pasukan khusus inong balee.

Bila kita merenung sejenak, bagaimana seorang wanita di tahun 1600an bisa menjabat posisi tertinggi dalam sebuah kerajaan besar? memang harus diakui bahwa pengakuan beliau diikuti dengan kemampuan dan prestasi gemilangnya.

Saat menjabat Panglima, beliau berperang dengan musuh yang tangguh, yaitu melawan portugis dan belanda. Beliau membuktikan kepemimpinannya dengan memenangi beberapa peperangan. Bahkan sejarah mencatat bahwa pemimpin pedagang asal belanda (VOC) Cornelis de’houtman, mati ditangan beliau dalam duel satu lawan satu, di geladak kapal milik belanda dalam sebuah perjamuan makan yang disiapkan untuk jebakan membunuh Laksamana Malahayati.

Prestasi beliau yang paling monumental adalah, mampunya menciptakan pasukan perang khusus berjumlah 2000 orang yang di isi oleh para janda-janda. Walaupun sempat ditertawakan/diragukan oleh kolega petinggi di kerajaan atas niatnya yang “aneh” ini, Keumala membuktikan kepemimpinannya dan kemampuan kaderisasinya dengan meyakini bahwa : “Ia sebagai wanita mampu berjuang di medan perang, maka ia pun mampu menciptakan wanita-wanita lainnya untuk melakukan hal yang sama”.

Maka lengkaplah prestasi beliau, selain Laksamana wanita pertama di dunia, jugapemimpin pertama yang mampu membentuk pasukan perang khusus wanita yang berjumlah 2000 orang (inong balee), pasukan yang berperang digarda terdepan di darat maupun di laut.

Selayaknya, Keumala hayati dicatat dalam sejarah sebagai: salah satu tokoh wanita besar dalam sejarah dunia. Namun faktanya, beliau hanya dikenal sebagai tokoh pejuang Aceh, bahkan banyak yang tidak mengenal nama beliau.

Sungguh sangat ironis , karena pejuang yang hampir mampu menyamai prestasi Keumala hayati adalah Joan of Arc, itupun tidak sebanding kiprahnya dengan Laksamana malahayati. Di Nusantara mungkin yang mampu menyamai kemampuan beliau adalah mahapatih Gajah Mada (tahun 1300) mahapatih kerajaan Maja pahit yang mampu menyatukan Nusantara.

Walaupun Keumalahayati hanyalah Panglima dari sebuah kerajaan Aceh Darussalam, namun beliau menghadapi lawan yang tangguh dalam dunia global, Portugis dan belanda adalah negara-negara yang ditakuti pada era abad 16. Bahkan karena ketokohan beliau, kerajaan Inggris sampai enggan untuk melakukan “dagang” terhadap kerajaan Aceh Darussalam.

Dalam sejarah dunia, tokoh wanita yang pernah mengepalai sebuah peperangan adalah Asertia I dari persia (450SM) namun beliau tercatat sebagai panglima perang di laut karena menggantikan tugas suaminya yang tewas. Juga minimnya info aktual, karena peperangan era tersebut tercampur antara fakta dan mitos, sedangkan catatan tentang Keumala hayati sangat jelas faktanya.

Bila saja Joan of Arc dan Asertia I bisa mendapatkan tempat dalam sejarah dunia sebagai pejuang legendaris , selayaknya Keumala hayati juga sangat layak menempati jajaran yang sama. (walaupun Joan of Arc hanya menunjukan kemampuannya dalam waktu yang sangat singkat, kemenangan legendaris dalam perang prancis Vs Inggris di orleans) Perempuan dari Aceh ini mengukir prestasi jauh lebih banyak dibanding tokoh pejuang wanita era sebelumnya ataupun sesudahnya.



0 comments:

Post a Comment